Kumpulan twit suhu mengenai diabetes @erikarlebang
Kesalahan terbesar berlarut ilmu gizi konvensional, dok.. Menilai makanan berdasar kalori, bukan kualitas @RozalinaZ kok ke kalori lagi
Penderita diabetes yang makannya dihitung kalori ketat, ada gak yang jadi sembuh? Gula darah kembali normal tanpa bantuan obat? Gak ada tuh
Pelaku #Foodcombining yang makannya gak pake ngitung kalori. Tapi cermat amati apa yang dia makan? Banyak yang ‘lepas’ dari masalah diabetes
Makanan itu harusnya menunjang kebutuhan hidup. Salah satu faktor yang terlupa untuk menunjang hidup adalah keberadaan Enzym
Makanan pabrikan bisa dipastikan minus enzym. Berita buruk lainnya adalah, proses mematikan enzym, biasanya juga merusak mineral, vitamin
Percuma mengkonsumsi makanan rendah kalori, kalau dalam tubuh ia tidak membantu metabolisme. Dan ini umum sekali terjadi, sangat umum malah
Akhirnya zat gizi tersebut terpaksa ‘disuntikkan’ kedalam makanan dalam bentuk buatan. Apakah sama efeknya ke tubuh, jelas tidak!
Itu sebabnya penderita penyakit degeneratif, diabetes, jantung, ginjal, liver dan sebagainya, seperti terjebak menjadi budak obat-obatan
Lahirlah faham, “Diabetes itu tidak bisa sembuh, tapi bisa dikendalikan”, “Gagal ginjal harus membatasi minum dan makan buah-sayur” semisal
Karena apa yang dimakan tidak membantu proses penyembuhan mereka. Malah seringkali menjadi beban. Terpaksa keberadaan obat diperlukan disini
Pomeo populer seperti itu tadi, kita tahu, tidak menghasilkan perbaikan apa-apa. Yang ada orang sakit demikian, cuma bisa ‘menunggu waktu’
Basisnya, karena makan cuma dihitung kalori, bukan kualitas makan, apa, bagaimana dan kapan?. Keberdayaan menjaga kesehatan mandiri hilang
Demikian kibulan siang ini. Suka sukur, gak suka unfollow. Gak follow rese? Makan hitung kalori? Coba telen kalkulator, supaya jago ngitung
Penderita diabetes yang makannya dihitung kalori ketat, ada gak yang jadi sembuh? Gula darah kembali normal tanpa bantuan obat? Gak ada tuh
Pelaku #Foodcombining yang makannya gak pake ngitung kalori. Tapi cermat amati apa yang dia makan? Banyak yang ‘lepas’ dari masalah diabetes
Makanan itu harusnya menunjang kebutuhan hidup. Salah satu faktor yang terlupa untuk menunjang hidup adalah keberadaan Enzym
Makanan pabrikan bisa dipastikan minus enzym. Berita buruk lainnya adalah, proses mematikan enzym, biasanya juga merusak mineral, vitamin
Percuma mengkonsumsi makanan rendah kalori, kalau dalam tubuh ia tidak membantu metabolisme. Dan ini umum sekali terjadi, sangat umum malah
Akhirnya zat gizi tersebut terpaksa ‘disuntikkan’ kedalam makanan dalam bentuk buatan. Apakah sama efeknya ke tubuh, jelas tidak!
Itu sebabnya penderita penyakit degeneratif, diabetes, jantung, ginjal, liver dan sebagainya, seperti terjebak menjadi budak obat-obatan
Lahirlah faham, “Diabetes itu tidak bisa sembuh, tapi bisa dikendalikan”, “Gagal ginjal harus membatasi minum dan makan buah-sayur” semisal
Karena apa yang dimakan tidak membantu proses penyembuhan mereka. Malah seringkali menjadi beban. Terpaksa keberadaan obat diperlukan disini
Pomeo populer seperti itu tadi, kita tahu, tidak menghasilkan perbaikan apa-apa. Yang ada orang sakit demikian, cuma bisa ‘menunggu waktu’
Basisnya, karena makan cuma dihitung kalori, bukan kualitas makan, apa, bagaimana dan kapan?. Keberdayaan menjaga kesehatan mandiri hilang
Demikian kibulan siang ini. Suka sukur, gak suka unfollow. Gak follow rese? Makan hitung kalori? Coba telen kalkulator, supaya jago ngitung