Kultwit kanker Usus vs Protein Hewani & Radikal Bebas – by @erikarlebang
RT @erikarlebang Dapet berita salah satu teman lama, sekarang sedang berjuang menghadapi problem kanker usus. Kaget? Sama sekali tidak! Karena sangat tipikal
Teman ini bisa dibilang cetak biru dari apa yang selama ini saya edukasikan atau sekedar ceritakan. Dari ragam sisi, pola makan gaya hidup
Yang pasti teman ini adalah anak gym. Kalau saya selama ini cerita berdasar observasi-logika berdasar pengalaman gym 20 tahunan, dia lebih
Jaman saya belum ikutan ngegym, dia udah sekitar 3-4 tahun duluan. Waktu itu saya masih bengong liat dia minum protein shake, telan suplemen
Makan protein hewani layaknya karnivora. Bawa bekal isinya daging yang wujudnya udah gak jelas. Pastinya gak enak, wong gak pake bumbu!
Badannya sih ya jaman itu jelas bikin ngiri. Kekar dan berbentuk serta minim lapisan lemak. Keren lah.. Buat yang gak tahu kesehatan
Nah skip kenangan masa lalu, apa yang dia alami sekarang, setelah nyaris seperempat abad, tipikal banget, kanker usus besar! Ya iyalah!
Makan padat protein hewani model, minum protein shake dan konsumsi suplemen gak jelas gitu. Pasti badannya bereaksi menghasilkan masalah
Saya sudah sering cerita, betapa tubuh manusia itu tidak didisain oleh Tuhan untuk mengkonsumsi protein hewani dalam jumlah banyak, sering!
Boleh jadi protein hewani lengkap kandungan asam amino pembentuk protein yang berguna untuk membangun blok sel tubuh, tapi ada tapinya
Proses pemecahan protein hewani menjadi asam amino agar mudah dirangkai kembali oleh tubuh itu luar biasa rumit dan berat. Rentan cacat
Akhirnya saat dirangkai ulang dijadikan blok sel tubuh, bahan cacat itu buat ‘revitalisasi’ sel tubuh dalam keadaan juga cacat, penuh sampah
Sel kanker itu apa? Salah satu definisinya adalah sel yang punya sifat radikal dalam menyalahi siklus alaminya. Kenapa radikal? Karena cacat
Jadi kalau setelah puluhan tahun teman saya ini terkena kanker usus, ya saya gak kaget lagi. Lagipula, dia cuma satu dari ‘buanyaaak’ kasus
Saya beri contoh eksak aja deh. Ini contoh foto data klinis usus besar dari mereka yang menjadikan protein hewani sebagai menu utama
Ngambilnya dari data Dr. Hiromi Shinya, gastroenterolog kelas dunia, kalau gak bisa dibilang yang terbaik! 370.000 manusia 50 dekade praktek
Yang atas usus besar orang sehat, yang dibawah ya gitu deh..
Karnivora! pic.twitter.com/BbjLktEdQD
Yang usus besar sehat, makannya apa? Gak sampe 10-15% protein hewaninya dalam menu harian, mingguan atau bulanan. pic.twitter.com/BbjLktEdQD
To make things worst, temen saya ini punya hobi baru mengikuti tren saat ini, “(mendadak) atlet lari jarak jauh”. Kok jadi lebih buruk?
Kalau larinya sekedar memenuhi kaidah latihan kardiovaskular, melatih koordinasi kerja paru dan jantung, sih gak papa. Malah bagus
Tapi konsep kardiovaskular itu cuma butuh waktu 30-60 menit aktivitas fisik, lari misal, agar kerja jantung paru stabil di level tertentu
Kalau larinya mendadak atlet? Kayak yang lagi tren sekarang? Tiap minggu ikutan lomba? Ya sebelum saya bilang jelek atau buruk, liat ini ya
Lihat gak beda gambar ini? Antara apel cantik dan apel buruk rupa. Tau bedanya dimana?
Ini yang namannya oksidasi pic.twitter.com/X0LcZidMWT
Perusakan yang dilakukan oleh oksigen. Yang kiri saat apel baru dibelah dalam keadaan segar, satunya pasca didiamkan
pic.twitter.com/X0LcZidMWT
Oksigen merusak? Ya itulah siklus alam. Kita sebagai mahluk hidup dihidupi oleh oksigen, tapi di sisi lain, oksigen juga ‘menghabisi’ kita
Oksigen ‘menghabisi’ sel. Membuatnya rusak. Ini yang biasa kita sebut dengan istilah ‘radikal bebas’. Saat normal, ini hal biasa saja
Siklus ini yang membuat tubuh bisa membuang sel yang sudah usang untuk diganti sel baru. Di sekitar juga gitu, besi berkarat, kayu lapuk dll
Kalau gak ada siklus ini mungkin sampah dari jaman Nabi Adam sampe sekarang masih betebaran dimana-mana. Bumi penuh sesak!
Nah problemnya muncul, saat siklus ini berada diatas ambang normal. Apa yang terjadi? Yak, sel tubuh kita yang sehat pun ikutan terganggu
Tubuh sebenarnya punya penanggulangan untuk itu, dia membuat enzym superoxide dismutase, tapi ini langkah darurat. Boroskan cadangan enzim
Saat berolahraga diluar ambang batas kemampuan tubuh, ya masalah terjadi bertubi, sel tubuh rusak lebih banyak, SOD boroskan cadangan enzim
Apa yang terjadi saat sel tubuh terganggu berlebihan? Kanker? Salah satunya. Gak cuma itu. Semua struktur dan sistem tubuh rusak
Menua lebih cepat, kerusakan anatomis-fisiologis, gangguang psikologis, beragam penyakit degeneratif datang dan segudang masalah lain
Makanya bodoh luar biasa orang yang mengatakan, “Kan saya sudah olahraga, boleh makan apa saja, sudah diimbangi”. Yeah right! Balance my a*s
Saya mah gak usah ngomong banyak. Apa yang terjadi dengan teman saya itu salah satu buktinya. Foto data klinis Dr. Shinya juga
Sila berasumsi, “kata si dokter anu gini” atau “kata pelatih fitnes saya juga gini”. Gih sana! Mereka pernah observasi usus besar belum?
Mereka melihatnya jangka panjang gak? Kalau cuma langsing, berotot, sebulan dua bulan atau setahun dua tahun sih jangan sombong dulu!
Demikian kibulan ini. Suka sukur gak suka unfollow. Gak follow bawel? Pilih jadi karnivora? Coba safari ke Afrika, saingan sama cheetah deh