Kultwit @erikarlebang ttg stroke dan gaya hidup
@erikarlebang Semalam jenguk sahabat yang sakit, “gue light stroke” katanya singkat. Saya cuma nyengir gak banyak bicara, karena memang gak ditanya
@erikarlebang Beliau ceritanya memanjang sampai ke bagian dokter cerita ada penyumbatan di pembuluh darahnya, “jadi gini..” ia memperagakan dengan tangan
@erikarlebang Ia membulatkan jari-jari sebelah tangannya, “tadinya segini, terus begini” katanya. Saya?
Masih gak komen
@erikarlebang Ia menyempitkan lingkaran yang dibentuk jari tangannya “..jadi sempit, gara-gara itu darahnya susah lewat”. Reaksi saya?
Gak ada ekspresi
@erikarlebang “Tapi tenang aja, kata dokternya tinggal pake obat *sebut merk* masalah itu bisa diatasi” dia tutup penjelasannya. Saya?
Ketawa ngakak
@erikarlebang Dia terusik melihat saya tertawa. “Emang gak bener ya?”. Hihi, kalau saja benar apa yang didengar dari dokternya. Dunia sudah steril stroke
@erikarlebang Tapi apa lacur? Berapa banyak penderita stroke menghiasi tajuk berita lisan harian yang beredar diantara kita? Saya jamin kian meningkat
@erikarlebang Kesimpulannya apa? Gak ada obat yang bisa membuat stroke menghilang sesederhana itu. Mengurangi gejala ya, memanjangkan jeda bencana ya
@erikarlebang Tapi hilangkan stroke semudah membuang upil dari hidung, jelas tidak. “Iya sih, kata dokternya kalau nanti ada serangan ke 2-3, baru parah”
@erikarlebang Nah! Dari penjelasan itu aja, dokternya sudah tumpang tindih, antara “gampang ada obat anu” dengan akan adanya serangan stroke lanjutan
@erikarlebang Plus diembel-embeli kata serangan yang selanjutnya ‘baru akan parah’. Indikasi apa yang dilakukan sekarang tidak menyelesaikan masalah
@erikarlebang Dijelaskan begini, baru teman saya panik. “Jadi gue harus ngapain dong?” Tanya dia. Saya balik bertanya, “Emang gak dikasih tau?”
@erikarlebang Dia menggeleng. Saya ketawa. Dia sebel. Saya tambah ketawa. “Terus, kenapa sih gue bisa begini? Saya ketawa lagi. Lebih keras
Dia ngambek
@erikarlebang “Terus terang disini saya merasa sedih” #eaaa
Etapi serius. Mosok dokternya gak meluangkan waktu menjelaskan pada teman saya, why and how?
@erikarlebang Dia pasien VIP lho. Bayar gak sedikit untuk rawat inap di RS terkenal ini. Mosok gak ada penjelasan kenapa dan bagaimana menghadapi stroke?
@erikarlebang Gimana yang gak mampu bayar mahal?
@erikarlebang Setelah puas tertawa dan sebelum teman saya tambah ngambek. Baru saya jelaskan perlahan, apa stroke? kenapa ‘pembuluh’ bisa menyempit?
@erikarlebang Dia ternganga saat tahu kalau yang dimakan selama ini turut andil dalam membuat pembuluh darahnya rapuh. #Eh bukan turut ding, sangat besar!
@erikarlebang Karena pembuluh darah rapuh, tubuh harus melapisi, supaya gak mudah pecah. Nah pelapisan itu sayangnya berlangsung terus menerus. Mengecil!
@erikarlebang Kalau pipa pembuluh darahnya kecil, gimana darahnya mau lewat? Sementara semua penjuru tubuh perlu aliran darah. Karena hidupnya dari itu
@erikarlebang “Jadi kalau otak gue kekurangan darah, kondisi gue kayak sekarang ini”. Nah, gak susah kan buat seseorang paham? Gak harus detil, simpel aja
@erikarlebang “Terus ngilangin pelapis yang nyumbat itu gimana? Pake obat? Bisa ilang?” Tanya dia lagi. Nah logikanya mulai jalan. Sekalian aja dijelasin
@erikarlebang Obat bisa jadi meluruhkan pelapis penyumbat tadi, tapi fakta utamanya apa? Dinding pembuluh darah yang rapuh bukan? Ya akan dilapis lagi
@erikarlebang Dengan kata lain, percuma minum obat, kalau sebab rapuhnya tidak diatasi. Jangan lupa, obat itu prinsipnya racun. Makin sering makin buruk
@erikarlebang Minum obat rutin, apalagi seumur hidup, pasti akan memberikan kompensasi kerusakan pada bagian tubuh tertentu. Makanya jangan diandalkan
@erikarlebang Obat itu pintu darurat. Gak ada orang keluar gedung secara rutin lewat pintu darurat? Pasti lewat pintu normal
@erikarlebang Sahabat saya ini bengong waktu saya beberkan sejumlah fakta pembuat dinding pembuluh darah rapuh.. Makanan minim antioksidan, radikal bebas
@erikarlebang Kekurangan cairan tubuh akibat kurang air putih berkualitas, rutin minum kopi dan teh. Lebih buruk lagi saat makanan sumber pelapis melimpah
@erikarlebang Protein hewani!
Mau rendah lemak kek, direbus, dikukus. Kalau pembuluh darahnya rapuh, pasti dimanfaatkan tubuh untuk melapis!
@erikarlebang Dari sini baru sahabat saya sadar, masalah ini melulu masalah gaya hidup. Bukan sesederhana “penyakit turunan” atau “kutukan Tuhan”. Simpel
@erikarlebang Demikian kibulan ini. Suka sukur gak suka unfollow. Pembuluh darah tersumbat? Sodok aja yang bikin mampetnya
Pake sumpit!